Fungsi Pengaturan Sistem Pendidikan Pesantren Sebagai Instrumen Terwujudnya Manusia Yang Unggul

Authors

  • Aristo Lanang Langgeng Asmoro Universitas Sebelas Maret
  • Lego Karjoko Universitas Sebelas Maret
  • Sapto Hermawan Universitas Sebelas Maret

DOI:

https://doi.org/10.62383/aliansi.v1i3.178

Keywords:

Regulatory Function, Pesantren, Superior Human

Abstract

The regulation of the pesantren education system provides a legal guarantee for the continuity of pesantren education in Indonesia. The regulation is expected to be an instrument in realizing superior human beings. Research on the regulatory function of pesantren aims to find out more about the regulation of pesantren. The regulation is dissected to find how the pesantren regulation regulates the entire education system that takes place in the pesantren and then looks for the relationship between the correct regulation and the realization of superior human beings. Using a juridical-normative research approach, this research tries to comprehensively analyze Law No. 18/2019 on Pesantren. Law No. 18/2019 on Pesantren has regulated in detail how pesantren are organized. Equipped with the Regulation of the Minister of Religious Affairs of the Republic of Indonesia Number 30 of 2020 concerning the Establishment and Implementation of Islamic Boarding Schools and the Regulation of the Minister of Religious Affairs of the Republic of Indonesia Number 31 of 2020 concerning Islamic Boarding School Education, the series of arrangements then work in harmony to oversee the running of Islamic boarding schools which then produce generations of superior humans.

 

 

 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Buku

Ahmad Ali. 2009. Menguak Teori Hukum dan Teori Peradilan. Jakarta: Kencana, hlm. 45.

A Miriam Budiardjo. 1989. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia, hlm. 39

Brian Z. Tamanaha. 2010. Beyond Formalist-Realist Divide, Op. Cit. p. 1

Brian Z. Tamanaha. 2012. The history and elements of the rule of law, Singapore: Legal Studies, p. 232-247.

Brian Z. Tamanaha. 2017. A realistic theory of law. Cambridge: Cambridge University Press. p. 75-77.

Charles E. Merriam. 1957. Systematic Politics. Chicago: University of Chicago Press. Hlm. 31

Friedmann. W. 1994. Teori & filsafat hukum: idealisme filosofis & problema keadilan. Jakarta: RajaGrafindo Persada, hlm. 50-51.

Khudzaifah Dimyati. 2008. Dialektik Hukum: Karakteristik dan Orientasi Pemikiran hukum Berbasis Nilai Budaya hukum Indonesia, Surakarta: Universitas Muhammadiay Press, hlm. 97.

Martina Klein und Klaus Schubert (2006), Das Politiklexikon, 4., aktualisierte Auf., Verlag J. H. w. Dietz Nachf., Bonn. Hlm.282

Mertokusumo, S. (2014). Penemuan Hukum : Sebuah Pengantar. Yogyakarta: Cahaya Atma Pustaka.

Mulyana, Rohmat. 2011. Mengartikulasikan Pendidikan Nilai, Cet. 2: Bandung, Penerbit Alfabeta, hlm. 37

Nur Uhbiyati. 1998. Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: Pustaka Setia. Hlm. 9.

Satjipto Rahardjo. 2002. Sosiologi Hukum: Perkembangan Metode dan Pemilihan Masalah, Surakarta: Muhammadiyah University Press, hlm. 10.

Shidarta. 2006. Karakteristik Penalaran Hukum Dalam Konteks KeIndonesiaan. Bandung: CV Utomo, hlm. 256

Soedijarto. 2009. Beberapa Catatan terhadap Pendidikan Moral dalam Penyelenggaraan Pendidikan Nasional (Sebuah Renungan Analitik) dalam Mereka Bicara Tentang Pendidikan Islam; Sebuah Bunga Rampai, Cet. I; Jakarta: RajaGrafindo Persada, hlm, 21.

Wartoyo. 2020. Filsafat dan Ideologi Pancasila: Teori, Kajian Dan Isu Kontemporer. Cet. 1: Surakarta, Penerbit UNISRI Press. Hlm. 2.

Jurnal dan Artikel

Arliman, L. (2017). Partisipasi Masyarakat Dalam Pembentukan PerundangUndangan Untuk Mewujudkan Negara Kesejahteraan Indonesia. Jurnal Politik Pemerintahan Dharma Praja, 59-72.

Bahder Johan Nasution. 2014. “Kajian Filosofis Tentang Konsep Keadilan Dari Pemikiran Klasik Sampai Pemikiran Modern”. Yustisia Jurnal Hukum, Vol. 3, No. 2, hlm. 75.

Bashori. (2017). Modernisasi Lembaga Pendidikan Pesantren. Jurnal Ilmu Sosial Mamangan, 47-60.

Brian Z. Tamanaha. 2006. “How an instrumental view of law corrodes the rule of law”, Jurnal De Paul L. Rev. Jilid 56, p. 469.

Ellya Rosana. 2016. Negara Demokrasi Dan Hak Asasi Manusia. Jurnal TAPIs Vol. 12. No.1. hlm. 42

Fery Irawan Febriansyah. 2016. “Konsep Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan Di Indonesia”. Jurnal Perspektif, Vol. 21, No. 3, hlm. 220–229.

Firdaus, & Wekke. (2017). Pattern of Pesantren On Expanding of Smart, Hardworking and Ikhlas Characters in West Sumatera. 258-265.

Fitri, R., & Ondeng, S. (2022, June). PESANTREN DI INDONESIA: LEMBAGA PEMBENTUKAN KARAKTER. Al Urwatul Wutsqa: Kajian Pendidikan Islam, 2, 42-54.

Gary Lawson. 2016. “Reflections Of An Empirical Reader (Or: Could Fleming Be Right This Time)”. Boston University Law Review, Vol. 96. P. 1458-1459.

Hardian, Novri. 2018. Dakwah Dalam Perspektif Al-Qur’an Dan Hadits. Al-Hikmah Jurnal Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Hlm. 42-52.

Ilham, Dodi. 2019. Menggagas Pendidikan Nilai Dalam Sistem Pendidikan Nasional. Didaktika: Jurnal Kependidikan, Vol. 8, No. 3, hlm. 112

Kiswanto, E. (2005). Negara Kesejahteraan (Welfare State): Mengembalikan Peran Negara Dalam Pembangunan Kesejahteraan Sosial Di Indonesia. Jurnal Kebijakan dan Administrasi Publik.

Mukhlisin. 2020. “Keadilan dan Kepastian Hukum: Menyoal Konsep Keadilan Hukum Hans Kelsen Perspektif Al-Adl Dalam Al-Quran”. Media Keadilan Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 11, No. 2, hlm. 55.

Noor, Munawar. 2011. Pemberdayaan Masyarakat. Jurnal Ilmiah CIVIS, Vol. 1,No.2, hlm. 87-99.

Panut, Giyoto, & Yusuf Rohmadi. (2021). Implementasi Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 Tentang Pesantren. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam.

Prasetyo Yogi. 2023. Urgensi Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan Yang Berkeadilan. Jurnal Legislasi Indonesia, Vol. 20, No. 2, hlm. 29-43

Rabiatul Syariah. 2008. “Keterkaitan Budaya Hukum Dengan Pembangunan Hukum Nasional”. Jurnal Equality, Vol.13, No.1, hlm.2.

Risdiana Izzaty. 2020. Urgensi Ketentuan Carry Over Dalam Pembentukan Undang-Undang Di Indonesia (The Urgency of Carry-Over Provision in Law-Making in Indonesia). Jurnal HAM, Vol. 11, No. 1, hlm. 85–98.

Soetarno. (2004). Makalah Sumber Daya Pendidikan Dengan Pendekatan Sistem.

Sutrisno. 2020. “Kebijakan Sistem Penegakan Hukum Menuju Hukum Berkeadilan”. Pagaruyuang Law Journal, Vol. 3, No. 2, hlm. 186.

Syafe'i, I. (2017, May). Pondok Pesantren: Lembaga Pendidikan Pembentukan Karakter. Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, 8, 85-103.

Winda Wijayanti. 2013. “Eksistensi Undang-Undang Sebagai Produk Hukum Dalam Pemenuhan Keadilan Bagi Rakyat (Analisis Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 50/Puu-X/2012)”, Jurnal Konstitusi, Vol. 10, No. 1, hlm. 179–204.

Peraturan Perundang-Undangan

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019 Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan;

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 Tentang Pesantren;

Downloads

Published

2024-04-22

How to Cite

Aristo Lanang Langgeng Asmoro, Lego Karjoko, & Sapto Hermawan. (2024). Fungsi Pengaturan Sistem Pendidikan Pesantren Sebagai Instrumen Terwujudnya Manusia Yang Unggul. Aliansi: Jurnal Hukum, Pendidikan Dan Sosial Humaniora, 1(3), 95–122. https://doi.org/10.62383/aliansi.v1i3.178

Similar Articles

<< < 1 2 3 4 5 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.