Pengelolaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi di Wilayah Lepas Pantai (Aceh) dalam Konteks Otonomi Daerah

Authors

  • Risa Shoffia Universitas PGRI Argopuro Jember (UNIPAR)

DOI:

https://doi.org/10.62383/terang.v1i3.453

Keywords:

Oil and Gas, Joint Management, Offshore

Abstract

The mandate of Article 33 of the 1945 NRI Constitution states that the natural wealth contained therein must be managed sustainably for the greatest prosperity of the Indonesian people. It is important to understand that regional autonomy originates from the management of maritime areas, which is the result of the exercise of authority relating to various activities on land. One way to improve people's welfare is by utilizing natural land and sea resources, finance and public services. One of Indonesia's greatest natural riches is natural oil and gas resources (SDA MIGAS). Normative juridical research which aims to study authority, especially the management of OIL and Gas mines in offshore areas under Aceh's special autonomy. This research is based on the diversity of legal science, which results in a normative research approach. Research shows that the law limits BPMA from managing OIL and Gas in Aceh. It is interesting to note that Aceh's OIL and GAS mines, which have large deposits, are located between 12 and 200 nautical miles. One example is the oil and gas location in Simeulue, which is located 20.5 nautical miles. Therefore, BPMA does not have the authority to negotiate, especially in terms of ratifying and signing Cooperation Contract (KKS) agreements. Therefore, laws made by the governor with the approval of the DPRA or DPRK automatically do not apply and become mere rules without action.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Hadjon, Philipus M., & Djatmiati, Tatik Sri. (2005). Argumentasi Hukum. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Hasan, Madjedi. (2009). Kontrak Minyak dan Gas Bumi Berasas Keadilan dan Kepastian Hukum. Jakarta: Fikahatianeska.

Hayati, Tri, et al. (2005). Konsep Penguasaan Negara di Sektor Sumber Daya Alam Berdasarkan Pasal 33 UUD 1945. Jakarta: Sekertariat Jendral NKRI dan CLGS FHUI.

Marzuki, Peter Mahmud. (2005). Penelitian Hukum. Surabaya: Prenada Media Group.

Nitiatmo, Sulaiman. (1981). Mengenal Pengelolaan Pantai dalam Wadah Hukum Internasional Laut, Masalah-Masalah Hukum, No.1-6 Tahun ke XI/1981. Semarang: FH UNDIP.

Republik Indonesia. (1945). Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Republik Indonesia. (1999). Undang-Undang No. 44 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Keistimewaan Provinsi Daerah Istimewa Aceh.

Republik Indonesia. (2001). Undang-Undang No. 18 Tahun 2001 Tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Daerah Istimewa Aceh sebagai Provinsi Nangroe Aceh Darussalam.

Republik Indonesia. (2001). Undang-Undang No. 22 Tahun 2001 Tentang Minyak dan Gas Bumi (UU MIGAS).

Republik Indonesia. (2004). Peraturan Pemerintah No. 35 Tahun 2004 Tentang Kegiatan Hulu Minyak Dan Gas.

Republik Indonesia. (2006). Undang-Undang No. 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintahan Aceh.

Republik Indonesia. (2012). Peraturan Presiden Republik Indonesia No 95 Tahun 2012 Tentang Pengalihan Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi.

Republik Indonesia. (2013). Peraturan Presiden Republik Indonesia No 9 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi.

Republik Indonesia. (2015). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 23 Tahun 2015 Tentang Pengelolaan Bersama Sumber Daya Alam Minyak dan Gas Bumi di Aceh.

Republik Indonesia. (2015). Undang-Undang Republik Indonesia No. 9 Tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah.

Setyawanta R, L. Tri. (2005). Konsep Dasra dan Masalah Pengaturan Pengelolaan Pesisir Terpadu Dalam Lingkup Nasional. Semarang: Charadika Bhakti Litiga Press.

TAP MPR. (1998). TAP MPR No. XVI/MPR/1998 Tentang Politik Ekonomi Dalam Rangka Demokrasi Ekonomi.

TAP MPR. (1999). TAP MPR No. IV/MPR/1999 Tentang Rekomendasi Kebijakan dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah.

TAP MPR. (2000). TAP MPR No. IV/MPR/2000 Tentang Rekomendasi Kebijakan dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah.

TAP MPR. (2001). TAP MPR No. IX/MPR/2001 Tentang Pembaharuan Agraria dan Pengelolaan SDA.

Zainuddin, M. (1961). Tarikh Atcheh dan Nusantara. Medan: Pustaka Iskandar Muda.

Downloads

Published

2024-07-22

How to Cite

Risa Shoffia. (2024). Pengelolaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi di Wilayah Lepas Pantai (Aceh) dalam Konteks Otonomi Daerah. Terang : Jurnal Kajian Ilmu Sosial, Politik Dan Hukum, 1(3), 362–376. https://doi.org/10.62383/terang.v1i3.453

Similar Articles

1 2 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.