Pengendalian Pembangunan Rumah Tanpa Izin di Pinggir Sungai

Authors

  • Iqbal A’zhmi Universitas Lambung Mangkurat
  • Muhammad Fauzan Universitas Lambung Mangkurat
  • Andin Hermawan Universitas Lambung Mangkurat
  • Muhammad Ziddan Hidayat Universitas Lambung Mangkurat
  • M Abdul Qadir Al Khair Universitas Lambung Mangkurat

DOI:

https://doi.org/10.62383/aliansi.v2i4.1103

Keywords:

Licensing, River Border, OSS RBA, Spatial Planning, Sustainable Development, Law Enforcement

Abstract

The construction of houses in river border areas is a complex issue involving legal, environmental, and spatial planning aspects. River borders are protected zones designated to maintain the ecological function of rivers and to mitigate disaster risks. In Indonesia, development in these areas is regulated through various legal instruments, including Government Regulation No. 38 of 2011 and the OSS RBA (Online Single Submission Risk-Based Approach) system. Local governments play a strategic role in spatial planning, granting permits, conducting supervision, and enforcing the law. However, significant challenges persist, such as inadequate spatial data, weak integration between local and central information systems, and socio-political pressures that influence decision-making. Furthermore, overlapping authorities between central and local governments after the Omnibus Law have further complicated the permitting and monitoring processes. A case study in Tanah Laut Regency reveals that negligence in issuing permits can lead to environmental degradation. Therefore, cross-sector collaboration, strengthened human resource capacity, and policy harmonization between central and local governments are essential. The implementation of a fair, transparent, and risk-based permitting system is key to protecting river border zones and achieving sustainable development that aligns with public interests and environmental preservation.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Bappenas. (2020). Pedoman pengendalian pemanfaatan ruang. Jakarta: Bappenas.

Hadjon, P. M. (2008). Pengantar hukum administrasi Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Indroharto. (1993). Usaha memahami Undang-Undang tentang Peradilan Tata Usaha Negara. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Kementerian ATR/BPN). (2019). Petunjuk teknis kawasan lindung dan sempadan sungai. Jakarta: Kementerian ATR/BPN.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). (2020). Panduan penyusunan UKL-UPL. Jakarta: KLHK.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). (2021). Laporan tahunan pengelolaan DAS dan kawasan lindung. Jakarta: KLHK.

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). (2021). Kajian konflik lahan di kawasan sempadan sungai. Jakarta: Komnas HAM.

Nigro, F. A., & Nigro, L. G. (1989). Modern public administration (7th ed.). New York: Longman.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 138 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. (2017). Jakarta: Kementerian Dalam Negeri.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2011 tentang Sungai. (2011). Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko. (2021). Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan di Daerah. (2021). Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia.

Setiawan, H. (2022). Peran pemerintah daerah dalam penegakan hukum perizinan pembangunan di kawasan lindung. Jurnal Hukum dan Kebijakan, 15(3).

Soemitro, R. (1982). Perizinan dalam hukum administrasi negara. Bandung: Eresco.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. (2020). Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. (2014). Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia.

Waldo, D. (1948). The administrative state: A study of the political theory of American public administration. New York: Ronald Press.

Downloads

Published

2025-06-23

How to Cite

Iqbal A’zhmi, Muhammad Fauzan, Andin Hermawan, Muhammad Ziddan Hidayat, & M Abdul Qadir Al Khair. (2025). Pengendalian Pembangunan Rumah Tanpa Izin di Pinggir Sungai. Aliansi: Jurnal Hukum, Pendidikan Dan Sosial Humaniora, 2(4), 249–261. https://doi.org/10.62383/aliansi.v2i4.1103

Similar Articles

<< < 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.