Pelaksanaan Program Sekolah Pra Nikah pada Remaja dalam Mencegah Angka Stunting di Wilayah Kecamatan Sawangan

Authors

  • Muhammmad Salman Al Farizi Universitas Muhammadiyah Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.62383/demokrasi.v1i4.477

Keywords:

Stunting, Pre-Marriage School, Adolescents

Abstract

Stunting is one of the challenges in human development in Indonesia, referring to the condition of failure in physical growth in children under five years old due to chronic malnutrition and repeated infections, particularly during the first 1,000 days of life, from conception until the child is 23 months old. The Pre-Marriage School (SPN) program by DP3AP2KB in collaboration with the Forum Generasi Berencana (GENRE) serves as an educational platform focused on preparing for marriage and life after marriage with proper planning. The goal of the pre-marriage school is to educate participants on the importance of stunting awareness. The SPN program is part of the efforts by DP3AP2KB to prevent stunting by providing education related to the condition. This research employed qualitative methods with a descriptive qualitative approach, using interviews and documentation for data collection. The study subjects were participants of the pre-marriage school who met the research criteria. Data were analyzed using the Milles & Huberman model, ensuring data validity through method triangulation. The study found that the causes of stunting in Depok City included inadequate nutrition, poor parenting practices, and urbanization. The implementation of the pre-marriage school program in Depok City was designed by the DPRD Commission V and the Mayor of Depok. The pre-marriage school is one of the government’s efforts to accelerate the reduction of stunting in Depok City. However, the limited time for implementation posed a challenge for the SPN program

Downloads

Download data is not yet available.

References

Alam, M., Negoro, C., Nadifah, R., & Azzuardi, Z. I. (2022). Edukasi pranikah sebagai pencegahan pernikahan dini. Universitas Negeri Surabaya 2022, 426, 426–431.

Almaini, A., Buana, C., Susanti, E., Sutriyanti, Y., Khoirini, F., & Mulyadi, M. (2022). Model pencegahan stunting melalui konseling pranikah di Kecamatan Curup Kabupaten Rejang Lebong Bengkulu. Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), 5(12), 4362–4372. https://doi.org/10.33024/jkpm.v5i12.7975

Berita Depok. (2023). Angka stunting di Depok lebih rendah dari nasional, Kepala DP3AP2KB: Dukungan kepala daerah sangat besar. Pemerintah Kota Depok. https://berita.depok.go.id/angka-stunting-di-depok-lebih-rendah-dari-nasional-kepala-dp3ap2kb-dukungan-kepala-daerah-sangat-besar

DP3AP2KB. (2023). Dinas pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, pengendalian penduduk dan keluarga berencana. Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana. https://dpapmk.depok.go.id/sekolah-pra-nikah-dimulai-dimulai-dari-kecamatan-pancoran-mas.html

Dwi Kurnia, W. (2013). Pelaksanaan program pelatihan keterampilan institusional di UPT Balai Latihan Kerja Kabupaten Sleman. Eprints UNY. https://eprints.uny.ac.id/18666/

Fitriyani, F., Ersila, W., M, F. M., & Chabibah, N. (2024). Cegah stunting melalui pembentukan kelas pranikah CAGAR WARGA (Calon Pengantin Bugar Jiwa Raga). Jurnal ABDINUS: Jurnal Pengabdian Nusantara, 8(1), 61–68. https://doi.org/10.29407/ja.v8i1.21236

Hasanah, W. K., Pratomo, H., Latipatul Ashor, F., Mulyana, E., Jumhati, S., & Maya Lova, S. (2022). Analisis pelaksanaan edukasi pranikah terkait kesehatan reproduksi pada pasangan calon pengantin Muslim (Literature Review). Hearty, 10(2), 53. https://doi.org/10.32832/hearty.v10i2.6284

Ikhwati, H. (2019). Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian stunting pada balita umur 24-59 bulan di Kelurahan Kubu Dalam Parak Karakah wilayah kerja Puskesmas Andalas tahun 2019 [Universitas Andalas]. http://scholar.unand.ac.id/51479/

Kementerian Agama. (2023). Bimbingan perkawinan pranikah remaja usia sekolah angkatan I dan II Kemenag Bantaeng. Kementerian Agama Kabupaten Bantaeng. https://bantaeng.kemenag.go.id/berita/Bimbingan_Perkawinan_Pra_Nikah_Remaja_Usia_Sekolah_Angkatan_I_dan_II_Kemenag_Bantaeng_digelar_bersamaan

Kementerian Kesehatan. (2023). Prevalensi stunting di Indonesia turun ke 21,6% dari 24,4%. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20230125/3142280/prevalensi-stunting-di-indonesia-turun-ke-216-dari-244/

Kukuh. (2022). Tradisi baru pranikah diluncurkan BKKBN bersama Kemenag. Gatra.Com. https://www.gatra.com/news-537979-Kesehatan-tradisi-baru-pra-nikah-diluncurkan-bkkbn-bersama-kemenag.html

Nur Rohmah, S. (2019). Analisis pelaksanaan program bina keagamaan dalam meningkatkan karakter siswa berprestasi di MI NU Miftahul Ulum 02 Honggosoco Jekulo Kudus [Institut Agama Islam Negeri Kudus]. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952. (Issue Mei). http://repository.iainkudus.ac.id/3003/

Pemerintah Pusat. (2021). Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting. Badan Pemeriksa Keungan Republik Indonesia. https://peraturan.bpk.go.id/Details/174964/perpres-no-72-tahun-2021

Published

2024-08-07

How to Cite

Muhammmad Salman Al Farizi. (2024). Pelaksanaan Program Sekolah Pra Nikah pada Remaja dalam Mencegah Angka Stunting di Wilayah Kecamatan Sawangan. Demokrasi: Jurnal Riset Ilmu Hukum, Sosial Dan Politik, 1(4), 51–60. https://doi.org/10.62383/demokrasi.v1i4.477