Pengawasan Partisipatif pada Pemilu 2024 di Kabupaten Bintan oleh Saka Adhyasta Pemilu

Authors

  • Siti Delvira Zukni Universitas Maritim Raja Ali Haji
  • Bismar Arianto Universitas Maritim Raja Ali Haji
  • Eki Darmawan Universitas Maritim Raja Ali Haji

DOI:

https://doi.org/10.62383/demokrasi.v1i4.481

Keywords:

Participatory supervision, Bawaslu, Saka Adhyasta Pemilu

Abstract

The election supervision function is the authority of Bawaslu, thus Bawaslu needs participatory supervision. The participatory supervision carried out by Bawaslu is by involving community groups such as NGOs, and other organizations. Therefore, Bawaslu Bintan formed Saka Adhyasta Pemilu to assist in overseeing the implementation of elections and following up on violations that occur. This study aims to evaluate the quality of participatory supervision carried out by Saka Adhyasta Pemilu in the 2024 elections in Bintan Regency. The research method used is qualitative with data collection through interviews, field notes, and official documents. There are 4 indicators of participatory supervision according to Pasaribu (2011), namely monitoring, inspection, guidance and direction, and correction. The results showed that the indicators of monitoring, inspection, and correction were still not effective, as seen from the lack of violation reports submitted to Bawaslu by Saka Adhyasta Pemilu. However, in the guidance and direction indicator, it has proven effective because Bawaslu has provided education on monitoring and preventing disputed violations in the 2024 elections in Bintan Regency. The factors that make participatory supervision carried out by Saka Adhyasta Pemilu not run well are because of their young age, lack of critical attitude, lack of experience and minimal knowledge of elections.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Bawaslu. (2016). Membangun pengawasan partisipatif. Badan Pengawas Pemilu Jawa Barat.

Bawaslu. (2017). Buku panduan pusat pengawasan partisipatif. Badan Pengawas Pemilu Republik Indonesia.

Bidja, I. (2022). Fungsi pengawasan partisipatif dalam mewujudkan pemilu demokratis tahun 2024. Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan (JISIP), 6(1), 2037.

Carretero, M., Haste, H., & Bermudez, A. B. (2016). Civic education. Peabody Journal of Education, 91(3), 295–305.

Hidayatullah, H., & Fikri, M. F. (2020). Pola partisipasi masyarakat dalam mengawasi pilkada di Kabupaten Lombok Timur Kecamatan Sakra Barat tahun 2018 (Studi program pengawasan partisipatif Badan Pengawas Pemilu Lombok Timur). Journal of Government and Politics (JGOP), 2(1), 73.

Huntington, S. P., & Nelson, J. M. (1994). Partisipasi politik di negara berkembang. Jakarta: Rineka Cipta.

Junaidi, V. (2013). Pelibatan dan partisipasi masyarakat dalam pengawasan pemilu.

Kurniawansyah, E., & Alqadri, B. (2021). Sosialisasi pengawasan partisipatif bagi pemilih pemula pada pilkada di Kabupaten Sumbawa. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 4(2), 286–292.

Kusuma, W. (2024). Peningkatan pengawasan partisipatif masyarakat desa dalam pelaksanaan pemilu serentak tahun 2024 melalui penyuluhan hukum. Jurnal Pengabdian Hukum dan Humaniora, 2(2), 93–104.

Legislatif Dan Pemilihan Presiden Dan Calon Wakil Presiden Di Kabupaten Minahasa Tahun 2014. (n.d.). Jurnal LPPM Bidang EkoSosBudKum, 3(2), 14–28.

Marzuki, H. W. (2021). Problematika SDM pengawas pemilu dan pentingnya pengawas partisipatif menghadapi pemilu serentak tahun 2024. Jurnal Keadilan Pemilu, 1(25), 57–66.

Murdiyanto, E. (2020a). Penelitian kualitatif: Teori dan aplikasi disertai contoh proposal (1st ed.). Bandung: Rosda Karya. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat UPN ”Veteran” Yogyakarta Press.

Murdiyanto, E. (2020b). Penelitian kualitatif (teori dan aplikasi disertai contoh proposal). In Bandung: Rosda Karya (1st ed.). Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat UPN ”Veteran” Yogyakarta Press.

Nur Wardhani, P. S. (2018). Partisipasi politik pemilih pemula dalam pemilihan umum. Jupiis: Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial, 10(1), 57.

Nurkinan. (2019). Peran partisipasi masyarakat dalam pengawasan pemilihan umum serentak anggota legislatif dan pilpres tahun 2019. Jurnal LPPM Bidang EkoSosBudKum, 3(1), 26–40.

Peraturan Bawaslu Nomor 13 Tahun 2012 tentang Tata Cara Pengawasan Pemilu.

Peraturan Bawaslu Nomor 2 Tahun 2023 tentang Pengawasan Partisipatif.

Peraturan Bawaslu Nomor 6 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Bawaslu 2020-2024.

Raco, R. (2010). Metode penelitian kualitatif: Jenis, karakteristik dan keunggulannya.

Sahbana, S. (2017). Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pemilihan umum. Warta Dharmawangsa, 7(51), 1053–1064.

Saidi, A. M., Yunani, A., & Sompa, A. T. (2022). Strategy for participatory supervision of the Election Supervisory Agency in the election of Regional Head of Kotabaru Regency in 2020.

Saufi, A., Faiz, A., & Yanuar, M. R. (2020). Sekolah kader pengawas partisipatif daring sebagai sarana pendidikan pemilu dan pilkada di tengah pandemi Covid-19. JCES (Journal of Character Education Society), 3(3), 486–500.

Sihotang, A. A. (2015). Pengaruh fungsi pengawasan terhadap disiplin kerja karyawan pada PT. Bona Trans Persada Cabang Medan. In Universitas Sumatera Utara (Vol. 16, Issue 1994).

Siyoto, S., & Sodik, M. A. (2015). Dasar metodologi penelitian (1st ed.). Literasi Media Publishing.

Solihah, R., Bainus, A., & Rosyidin, I. (2018). Pentingnya pengawasan partisipatif dalam mengawal pemilihan umum yang berintegritas dan demokratis. Jurnal Wacana Politik, 3(1), 14–28.

Sosialisasi, B., Teknis, B., & Pengawasan, P. (n.d.). Panduan pembentukan Saka Adhyasta Pemilu.

Sukmajati, M., & Perdana, A. (2019). Tata kelola pemilu di Indonesia. In Tata kelola pemilu di Indonesia.

Surbakti, R. (2015). Transformasi Bawaslu dan partisipasi masyarakat dalam pengawasan pemilu. In Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan Indonesia.

Surbakti, R., Karim, A. G., Nugroho, K., Sujito, A., & Fitrianto, H. (2014). Integritas pemilu 2014: Kajian pelanggaran, kekerasan, dan penyalahgunaan uang pada pemilu 2014.

Sustikarini, A. (2020). Digital democracy in Indonesia’s 2019 election: Between citizen participation and political polarization. Icasseth 2019, 429, 238–242.

Suswantoro, G. (2016). Mengawal penegak demokrasi di balik tata kelola Bawaslu dan DKPP. Jakarta: Erlangga.

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pengawas Pemilu.

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.

Wibawa, K. C. S. (2019). Pengawasan partisipatif untuk mewujudkan good governance dalam penyelenggaraan pemilihan umum serentak di Indonesia. Administrative Law & Governance Journal, 2(4), 623.

Yahya, A. N. (n.d.). Survei Indo Barometer: 56,4 persen responden puas atas jalannya demokrasi Indonesia. Retrieved February 5, 2023, from Kompas.com.

Yukrisna, T., Satia, M. R., & Bernadianto, R. B. (2020). Pengawasan partisipatif masyarakat dalam pemilihan umum serentak Presiden/Wakil Presiden dan pemilihan umum legislatif tahun 2019 di Kabupaten Kapuas. Pencerah Publik, 7(1), 1–10.

Published

2024-08-09

How to Cite

Siti Delvira Zukni, Bismar Arianto, & Eki Darmawan. (2024). Pengawasan Partisipatif pada Pemilu 2024 di Kabupaten Bintan oleh Saka Adhyasta Pemilu. Demokrasi: Jurnal Riset Ilmu Hukum, Sosial Dan Politik, 1(4), 61–76. https://doi.org/10.62383/demokrasi.v1i4.481

Similar Articles

1 2 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.