Perlindungan Hukum Bagi Bank yang Terikat Perjanjian Kerja Sama Penyediaan Fasilitas KPR dengan Skema Perjanjian Buy Back Guarantee Ketika Terjadi Kredit Macet

Authors

  • Amiradiaty Nasution Universitas Padjadjaran
  • Andri Noel Hasian Manurung Universitas Padjadjaran
  • Benedicta Kesya Anindia Universitas Padjadjaran

DOI:

https://doi.org/10.62383/amandemen.v2i2.848

Keywords:

Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Buy Back Guarantee, Non-Performing Loan (NPL), Legal Protection

Abstract

In banking practice, cooperation agreements between banks and developers for providing Kredit Pemilikan Rumah (“KPR”) facilities often incorporate the buy back guarantee scheme as a form of security against the risk of debtor default. This scheme obligates the developer to repurchase the property as collateral in case of a loan default. The buy back guarantee scheme in KPR is essential for banks as a risk mitigation mechanism to ensure the recovery of disbursed funds, reduce the potential for non-performing loans, and provide legal certainty and protection against losses caused by debtor default. Therefore, it is necessary to analyze the legal protection available to banks bound by cooperation agreements for the provision of KPR facilities under the buy back guarantee scheme, taking into account the legal position of the banks and developers, as well as examining legal certainty and dispute resolution mechanisms applicable in cases of loan default.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Arrodli, A. J., et al. (2024). Konsekuensi hukum cacat kehendak dalam pembentukan perjanjian sesuai Pasal 1320 KUHPerdata. Letterlijk: Jurnal Hukum Perdata, 1(2), 204–216. https://doi.org/10.25134/jise.v1i2.xx

Balaati, C. F. G., et al. (2022). Kedudukan para pihak dalam perjanjian kredit antara bank dan nasabah. Lex Administratum, 10(4), 1–16.

Dominika, R. W., & Kawuryan, E. S. (2017). Perjanjian beli kembali (buy back guarantee) yang dibuat antara pengembang dan bank dalam penyelesaian masalah kredit macet. Lex Journal: Kajian Hukum dan Keadilan, 1(2), 1–26. https://doi.org/10.25139/lex.v1i2.561

Fuady, M. (2002). Pengantar hukum bisnis. Citra Aditya Bakti.

Iroth, P. P. D. (2017). Perjanjian kredit bank sebagai dasar hubungan hukum antara bank dan nasabah menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan. Lex et Societatis, 5(5), 100–109. https://doi.org/10.35796/les.v5i5.17701

Kharisma, D. B. (2016). Buy back guarantee dan perkembangan hukum jaminan kontemporer di Indonesia. Privat Law, 3(2), 75–83.

Kosasih, R. M., & Nurdin, A. R. (2023). Peran notaris dalam perjanjian kerjasama antara developer dan bank untuk penyaluran KPR. Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan (JISIP), 7(1), 365–377. http://dx.doi.org/10.58258/jisip.v7i1.4190

Lestari, L. M. A. D., & Landra, P. T. C. (2019). Pengaturan buy back guarantee sebagai jaminan terkait prinsip kehati-hatian bank dalam Kredit Pemilikan Rumah bagi developer. Kertha Semaya Jurnal Ilmu Hukum, 7(3), 1–16. https://doi.org/10.24843/KM.2019.v07.i03.p03

Milentina, D. I., & Abadi, S. (2023). Penerapan buy back guarantee bagi pembeli dan developer berdasarkan Undang-Undang Perlindungan Konsumen. Law and Humanity, 1(3), 215–232. https://doi.org/10.37504/lh.v1i3.578

Moertiono, R. J. (2021). Perjanjian Kredit Pemilikan Rumah dalam perspektif teori perlindungan hukum. All Fields of Science J-Las, 1(3), 252–262. https://doi.org/10.58939/afosj-las.v1i3.109

Muhaimin. (2020). Metode penelitian hukum. Mataram University Press.

Ndaru, T. P. (2017). Penerapan prinsip kehati-hatian dalam perjanjian kredit bank (Studi kasus Putusan Mahkamah Agung Nomor 2694 K/PDT/2012). Binamulia Hukum, 5(1), 161–174.

Perwirasari, D. P., & Ikrardini, Z. (2020). Penerapan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat non agunan ditinjau dari sisi hukum perikatan: (Studi kasus pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Padalarang). Jurnal Dialektika Hukum, 2(2), 148–172. https://doi.org/10.36859/jdh.v2i2.514

Qatrunnada, A., Badriyah, S. M., & Prananda, R. R. (2024). Analisis buy back guarantee dalam perjanjian antar bank dengan developer pada Kredit Pemilikan Rumah. Diponegoro Law Journal, 13(2), 1–15. https://doi.org/10.14710/dlj.2024.43520

Randy, T. O. (2022). Tinjauan yuridis buy back guarantee sebagai alternatif terhadap penyelesaian debitur bermasalah atas Kredit Pemilikan Rumah bersubsidi pada bank. Jurnal Ilmu Hukum Prima, 5(1), 89–107. https://doi.org/10.34012/jihp.v5i1.2532

Satyawan, A. A. N. G. R., et al. (2018). Pelaksanaan subrogasi dalam praktek kredit di PT. Bank Pembangunan Daerah Bali. Kertha Semaya: Journal Ilmu Hukum, 4(2), 1–13.

Siamat, D. (1999). Manajemen lembaga keuangan. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Sudjono, N. (2009). Perjanjian kerjasama perusahaan real estat dengan bank penyalur dana Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang disertai dengan perjanjian penanggungan [Tesis, Universitas Airlangga]. https://repository.unair.ac.id/38226/1/gdlhub-gdl-s3-2010-sudjononat-11197-tmk610-k.pdf

Syafiqah, N., & Sigit, A. P. (2023). Eksistensi perjanjian buy back guarantee dalam pembelian rumah melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR). UNES Law Review, 6(2), 4469–4483. https://doi.org/10.31933/unesrev.v6i2.1188

Zulhamdi, & Husnaini. (2022). Aspek hukum perjanjian dalam aktivitas bisnis. Al-Hiwalah: (Sharia Economic Law), 1(1), 76–84. https://doi.org/10.47766/alhiwalah.v1i1.892

Downloads

Published

2025-04-09

How to Cite

Amiradiaty Nasution, Andri Noel Hasian Manurung, & Benedicta Kesya Anindia. (2025). Perlindungan Hukum Bagi Bank yang Terikat Perjanjian Kerja Sama Penyediaan Fasilitas KPR dengan Skema Perjanjian Buy Back Guarantee Ketika Terjadi Kredit Macet. Amandemen: Jurnal Ilmu Pertahanan, Politik Dan Hukum Indonesia, 2(2), 01–16. https://doi.org/10.62383/amandemen.v2i2.848

Similar Articles

1 2 3 4 5 6 7 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.