Dasar Pertimbangan Hakim dalam Putusan Nomor 150/PID.SUS/2021 Terhadap Pengedar Sediaan Farmasi Tanpa Ijin dalam Perspektif Keadilan

Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Kupang

Authors

  • Diana Ndun Universitas Nusa Cendana
  • Orpa Ganefo Manuain Universitas Nusa Cendana
  • Rosalind Angel Fanggi Universitas Nusa Cendana

DOI:

https://doi.org/10.62383/terang.v1i4.617

Keywords:

Health, Judge, Sanctions

Abstract

This research is a normative research, so this data is carried out by conducting a literature study on the verdict. Data sources are obtained from primary legal materials, namely: laws and regulations and court decisions, secondary obtained from literature and literature studies, tertiary legal materials obtained from the internet, dictionaries, and encyclopedias. The results of the research obtained from analyzing the verdict show that (1). The basis for the judge's consideration in imposing criminal sanctions against distributors of pharmaceutical preparations without expertise and authority by looking at the Judge's Juridical Considerations and Non-Juridical Considerations of the judge is appropriate and uses an Article that meets the elements of the perpetrator's violation in accordance with the Health Law, but the imposition of criminal sanctions is very light and far from the provisions of the Article. (2). The suitability of the imposition of criminal sanctions in Decision Number 150/Pi.Sus/2021/PN Kupang with the Health Law given by the Judge to the defendant is so light that it cannot guarantee that the defendant will feel frustrated and will not repeat his actions again. This makes the sense of justice, usefulness and legal certainty not fulfilled properly. The author's suggestion that the criminal sanctions imposed by the Panel of Judges against the defendant should not only consider the behavior and actions of the defendant but also look at the consequences of the defendant's actions that can have a bad impact on the health of consumers/patients who take the hard drug.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Afriko, J. S.HI, M.H. (2016). Hukum kesehatan. Vila Nusa Indah Blok KD 4 No1, Bojongkulur, Gunung Putri, Bogor.

Amelia, M., & Anggraini, A. M. T. (2020). Peran pemerintah dalam mengawasi peredaran obat keras golongan G tanpa surat izin edar menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Studi Kasus: Putusan Nomor 874/Pid.Sus/2018/PN.Sda). Volume 3, Nomor 1, 1-15. E-ISSN: 2655-7347.

Bassar, M. S. (1984). Tindak-tindak pidana tertentu di dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Remaja Karya CV.

Damayanti, L. (2017). Penggolongan obat menurut UU farmasi, dasar-dasar ilmu obat dan farmakologi (Penggolongan obat berdasarkan UU farmasi). In J. S. Septory (Ed.), Juan Soeharto Septory.

Dini, W. S., Echwan, I., & Fiska, M. N. (2022). Pertimbangan hakim dalam tindak pidana pengedaran sediaan farmasi obat tramadol. Volume 15, Nomor 1, 45-60. E-ISSN: 2579-4868; P-ISSN: 1978-6506.

Gani, A. W. (2022). Analisis yuridis ratio decidendi putusan terhadap perizinan (Studi Putusan Nomor 222/Pid.B/2018/Pn Mks). Juridical Analysis of Rulings Against Law Enforcement of Banking Crimes Related to Licensing, XVII(222).

Hariyanto, H., Hidayatullah, & Mulyadi. (2020). Konsep kriminalisasi penegakan hukum terhadap pembeli aktif ilegal obat keras daftar G.

Marzuki, P. M. (2010). Penelitian hukum (6th ed.). Kencana.

Pakpahan, R. D., Manullang, H., & Nababan, R. (2019). Analisis dasar pertimbangan hakim dalam menjatuhkan pidana kepada yang membuka lahan dengan cara membakar (Studi Putusan Nomor 623/PID.B/2019/PN.BTA). Jurnal Hukum.

Sasangka, H. (2003). Narkotika dan psikotropika dalam hukum pidana untuk mahasiswa dan praktisi serta penyuluhan masalah narkoba. Mandar Maju.

Siswati, S. (2013). Etika dan hukum kesehatan. PT Rajagrafindo Persada.

Sudirman, T., & Klau, E. (2021). Tinjauan yuridis terhadap tindak pidana pengedaran sediaan farmasi tanpa izin edar di Kota Kupang (Studi Kasus Putusan Nomor: 2/Pid.Sus/2021/PN Kupang).

Supriadi, W., & Chandrawila, W. (2001). Hukum kedokteran. Mandar Maju.

Syamsuni, A. P. T. (2005). Farmasetika dasar dan hitungan farmasi. Jakarta.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2023 Nomor 105, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6887).

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5559).

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3821).

Wiradipraja, S. (2015). Penuntun praktis metode penelitian dan penulisan karya ilmiah hukum. Keni Media.

Downloads

Published

2024-11-20

How to Cite

Diana Ndun, Orpa Ganefo Manuain, & Rosalind Angel Fanggi. (2024). Dasar Pertimbangan Hakim dalam Putusan Nomor 150/PID.SUS/2021 Terhadap Pengedar Sediaan Farmasi Tanpa Ijin dalam Perspektif Keadilan: Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Kupang. Terang : Jurnal Kajian Ilmu Sosial, Politik Dan Hukum, 1(4), 108–117. https://doi.org/10.62383/terang.v1i4.617

Similar Articles

1 2 3 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.