Analisis Upaya Penegakan Hukum Terhadap Krisis Lingkungan Atas Implikasi Pencemaran Udara Akibat Asap Kendaraan Bermotor di Daerah Khusus Jakarta (DKJ) Tahun 2023
DOI:
https://doi.org/10.62383/terang.v1i3.402Keywords:
Environmental Crisis, Air Pollution, Special Region of Jakarta (DKJ)Abstract
With the physical development of cities and industrial areas, as well as the development of transportation facilities, air quality also experiences changes in the composition of the atmosphere compared to normal conditions, which is characterized by the entry of polluting materials. Gasses and small particles/aerosols enter the air in constant quantities over long periods of time and affect not only human life but also animal and plant life. Currently, the development of electric vehicles in urban areas such as Indonesia and the Special Capital Region (DKJ) of course causes problems in the transportation system, also causes damage to common land by various interests and disrupts the existing air quality and also affects the atmosphere when pollution occurs. Transportation is the largest contributor to air pollution, namely around 85%, because transportation is a proven source of emissions. Therefore, law enforcement efforts to improve the transportation sector without ignoring other sectors, including strategic actions, must be prioritized. The number of buses and trains has also increased. It will also control the number of private cars and improve much of the public transportation system.
Downloads
References
Balai K3 Samarinda. (n.d.). Cara mengatasi efek buruk kekurangan dan kelebihan kadar oksigen dalam darah. Diakses pada 29 April 2024, dari https://balaik3samarinda.kemnaker.go.id/berita/cara-mengatasi-efek-buruk-kekurangan-dan-kelebihan-kadar-oksigen-dalam-darah/#:~:text=Dampak%20buruk%20kekurangan%20oksigen%20dalam,sedikit%20energi%20untuk%20melakukan%20pekerjaan
CNBC Indonesia. (2023, Agustus 14). Solusi melawan polusi udara Jakarta yang semakin parah. Diakses pada 29 April 2024, dari https://www.cnbcindonesia.com/opini/20230814084843-14-462630/solusi-melawan-polusi-udara-jakarta-yang-semakin-parah
Dinkes DKI. (2023, Agustus 11). Rata-rata 100.000 warga Jakarta kena ISPA setiap bulan. Diakses pada 29 April 2024, dari https://megapolitan.kompas.com/read/2023/08/11/12220471/dinkes-dki-rata-rata-100000-warga-jakarta-kena-ispa-setiap-bulan
Indeks kualitas udara (AQI) dan polusi udara PM2.5 di Jakarta. (n.d.). Diakses pada 29 April 2024, dari https://www.iqair.com/id/indonesia/jakarta
Indeks standar pencemar udara (ISPU) sebagai informasi mutu udara ambien di Indonesia. (n.d.). Diakses pada 29 April 2024, dari https://ditppu.menlhk.go.id/portal/read/indeks-standar-pencemar-udara-ispu-sebagai-informasi-mutu-udara-ambien-di-indonesia
Indyah, S. A. (2005). Pendidikan lingkungan hidup tentang bahaya polutan udara. Cakrawala Pendidikan, XXIV(3), November 2005.
Irwan, Z. D. (2008). Tantangan lingkungan dan lansekap hutan kota. Bumi Aksara.
Ismiyati, dkk. (2014). Pencemaran udara akibat emisi gas buang kendaraan bermotor. Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik, 2(3), November 2014.
Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan. (1997). Keputusan kepala badan pengendalian dampak lingkungan nomor: KEP 107/KABAPEDAL/11/1997 mengenai "Pedoman teknis perhitungan dan pelaporan serta informasi indeks standar pencemar udara".
Rizqo, K. A. (2019). Siang bolong berkabut, Jakarta masih puncaki kota terpolusi di dunia. Diakses pada 29 April 2024, dari https://news.detik.com/berita/d-4643560/siang-bolong-berkabut-jakarta-masih-puncaki-kota-terpolusi-di-dunia
Sudrajad, A. (2006). Pencemaran udara, suatu pendahuluan.
Waluyo, E. C. (2011). Kajian tingkat pencemaran sulfur dioksida dari industri di beberapa daerah di Indonesia. Berita Dirgantara, 12(4), 132-137.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Terang : Jurnal Kajian Ilmu Sosial, Politik dan Hukum
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.